Kolesterol dan Asam Urat Sembuh dengan Doa dan Perilaku yang Baik

Asam urat sering muncul pada orang-orang yang memiliki sifat keras, kaku, marah, emosional, arogan, dan ngeyel. Mereka cenderung senang menekan orang lain dan suka terlibat dalam debat. Mereka sering merasa disalahkan atau dibodohkan. Di sisi lain, bangsa yang mengedepankan rasa hormat dan memiliki hubungan yang erat dengan keluarga agak terhindar dari masalah asam urat.

Gejala klinis kristalisasi kolesterol adalah benjolan yang terasa sakit jika disentuh. Asam urat sebenarnya turunan dari kolesterol. Tinggi rendahnya kolesterol sangat tergantung pada tingkat ke-ngeyel-an seseorang. Pada anak muda, kolesterol tinggi sering terjadi karena mereka bersikeras menolak saran dari orangtua mereka.

Ada beberapa contoh perilaku ngeyel, seperti ketika masukan dari atasan ke bawahan dianggap sebagai kesalahan, masukan dari bawahan ke atasan dianggap sebagai penghinaan, atau ketika istri memberikan masukan, suami akan merasa marah-marah. Orang yang menderita asam urat biasanya cenderung kaku dalam beraktivitas baik di keluarga maupun pekerjaan.

Kolesterol yang mengakibatkan pembengkakan di pergelangan kaki sering membuat seseorang sulit mengatur keluarga dengan fleksibilitas. Hal yang sama berlaku untuk pembengkakan di jempol kaki. Oleh karena itu, penting bagi seseorang yang memiliki kolesterol tinggi untuk mengurangi konsumsi makanan seperti emping, bayam, kacang, dan kacang mete.

Orang Islam diajarkan untuk berakhlak ikhlas karena Allah, bukan karena mencari pahala. Dengan memiliki sikap ikhlas, seseorang akan menjadi lebih tenang dan tidak terjebak dalam pemikiran dan emosi yang kaku, yang pada akhirnya dapat menyebabkan stroke.

Untuk mengurangi risiko kolesterol tinggi, penting untuk mengurangi konsumsi makanan yang tinggi zat besi. Selain itu, kita juga harus berdoa kepada Allah, meminta ampun atas kesalahan yang telah dilakukan dengan ikhlas, terutama kepada orang-orang yang kita perlakukan dengan sikap kaku, seperti istri atau anak. Melalui proses ini, kita dapat berubah dari sikap egois menjadi lebih terbuka, dari kaku menjadi lebih lembut, dari emosional menjadi lebih tenang, dan dari arogan menjadi lebih santai. Diskusi sehat dan tanya jawab boleh dilakukan, tetapi kita harus berusaha untuk tidak terlibat dalam debat yang keras atau kaku, melainkan berusaha untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri. [20230516-id04/04]

Tonton di Video Youtube atau klik:

Tulisan sebelum video

Tulisan setelah video

Baca Juga:

Pengertian, Persamaan, Perbedaan, dan Penyebab dari Asam Urat dan Kolesterol

Kolesterol dan Asam Urat adalah Kondisi Berbeda tapi Bisa Ada pada Penyakit yang Serupa

Pengobatan Kolesterol dan Asam Urat dengan Pendekatan Medis dan Alternatif